Stigma Negatif Masyarakat Terhadap Tes COVID-19, Jadi Faktor Keengganan Tersendiri

- 24 November 2020, 22:39 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay

SINARJATENG.COM – Tes Covid-19 masih membuat stigma masyarakat bercampur dan menjadikannya enggan untuk mengikuti tes itu.

Anggota Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Bidang Perubahan Perilaku Turro Wongkaren mengatakan bahwa hal tersebut memang terjadi saat ini.

Menurutnya, ketika hasil tes tersebut menyatakan positif atau reaktif, hal itu akan membuat masyarakat menjadi sungkan.

Baca Juga: Baznas Demak Terus Genjot Perolehan ZIS

Hal itu disampiakan Turro Wongkaren dalam konferensi pers Satgas Covid-19 pada hari Selasa, 24 November 2020, yang ditayangkan melalui kanal Youtube resmi BNPB Indonesia.

Dia membenarkan bahwa pandangan masyarakat terhadap pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19, masih menjadi faktor penyumbang masyarakat enggan untuk melakukan tes.

Menurut Turro Wongkaren, masyarakat merasa khawatir dengan apa yang akan dikatakan orang lain ketika mereka dinyatakan positif Covid-19.

Baca Juga: Terapkan Zona Integritas, Rektor UIN Walisongo Kukuhkan Tim Agen Perubahan

“Itu bener, itu salah satunya, stigma yang tadi saya katakan, orang takut kalau nanti dia ternyata positif atau reaktif, itu apa yang akan orang katakan, apa kata orang kalau sampai begitu, ya,” tuturnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube BNPB Indonesia.

Halaman:

Editor: Intan Hidayat

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x