Ganjar sebut Memasuki Pekan ke-39 Tak ada Zona Merah di Jateng

- 28 September 2020, 16:23 WIB
memimpin rapat rutin koordinasi percepatan penanganan Covid-19 di Gradhika Bhakti, Senin 28 September 2020
memimpin rapat rutin koordinasi percepatan penanganan Covid-19 di Gradhika Bhakti, Senin 28 September 2020 /Humas Prov. Jateng/



SEMARANG, SINARJATENG.COM – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan dalam memasuki pekan ke-39 saat ini tidak ada satu daerah di Jawa Tengah berstatus sebagai zona merah.

"Ada beberapa hal yang kami bahas dalam rapat ini. Pertama evaluasi mingguan tentang penyebaran Covid-19. Alhamdulillah datanya cukup bagus, pada pekan ke-39 hari ini, data kita menyebutkan tidak ada yang merah," katanya usai memimpin rapat rutin koordinasi percepatan penanganan Covid-19 di Gradhika Bhakti, Senin 28 September 2020.

Beberapa daerah yang sebelumnya berstatus sebagai zona merah lanjut Ganjar sudah berangsur-angsur membaik.

Baca Juga: KPU Jateng Siapkan Langkah Jalannya Pilkada Sesuai Protokol Kesehatan

Kota Semarang misalnya, penurunannya cukup bagus sehingga membuat daerah itu kini berwarna oranye. Pun dengan daerah-daerah lain yang sebelumnya mendapat perhatian, kini berangsur membaik.

"Namun ada beberapa daerah yang menjadi perhatian salah satunya Banyumas. Banyumas naik karena kemarin ada klaster pondok pesantren. Sekarang kami bantu penanganannya, termasuk Kebumen yang juga kami bantu," terangnya.

Meski begitu, Ganjar juga menyoroti terkait beberapa kejadian luar biasa yang terjadi di Jawa Tengah selama dua pekan terakhir. Kejadian dangdutan di Kota Tegal, pengajian di Pekalongan dan Pemalang hingga terbaru lomba volly ball di Kabupaten Brebes menjadi perhatian.

Baca Juga: Ibu dan Bayi yang Tercebur dalam Sumur Berhasil Diselamatkan

"Saya minta yang seperti ini betul-betul ditunda dulu. Kami sampaikan dengan tegas, bahwa pemerintah saat ini betul-betul serius. Akan kami lakukan tindakan tegas bahkan proses hukum apabila ada yang melanggar," tegasnya.

Pihaknya meminta semua masyarakat untuk saling menjaga demi kebaikan bersama. Ia juga akan membentuk champion-champion yang ditugaskan melakukan edukasi.

"Akan kami buat champion di level keluarga, kelompok masyarakat dan lainnya untuk memasifkan edukasi. Kami juga akan meningkatkan operasi gabungan, yang awalnya rencananya berakhir September ini, akan kami perpanjang karena kondisi yang masih belum memungkinkan," paparnya.

Baca Juga: Wapres Minta Pemda Penuhi Hak Masyarakat atas Informasi COVID-19

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, membenarkan bahwa tidak ada daerah berstatus zona merah di Jawa Tengah pada pekan ke-39 saat ini.

"Data kita, zona merahnya tidak ada. Kondisi saat ini, ada 14 daerah masuk kategori zona kuning dan 21 lainnya zona oranye. Ini suatu peningkatan, karena dua minggu sebelumnya ada 6 daerah di Jateng yang tergolong zona merah, kemudian menurun dan sekarang tidak ada," Kata Yulianto.

Penurunan kasus di Jawa Tengah ini lanjut dia disebabkan beberapa faktor. Setidaknya, ada 15 indikator yang dapat mempengaruhi daerah dalam hal zonasi.

"Antara lain penurunan kasus penularan, kematian dan lainnya. Ada banyak hal, yang melandasi itu," ucapnya.

Baca Juga: PBSI Masih Tunggu Persetujuan KONI untuk Tunda Munas

Yulianto menerangkan, penurunan kasus di Jawa Tengah saat ini bahkan lebih dari 50% dibanding puncak penularan kasus yang terjadi pada minggu ke-36. Hal itu juga diikuti dengan penurunan angka kematian yang juga menurun dari puncaknya minggu ke-30 dan saat ini menurun drastis.

"Kalau perilaku masyarakat sudah membaik dan operasi yustisi terus dilakukan, maka ini akan terus membaik," pungkasnya. ***

Editor: Intan Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x