Network
SINARJATENG.COM - Heboh warga Jawa Tengah khususnya warga Banjarnegara atas kasus pembunuhan yang dilakukan oleh dukun pengganda uang.
Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto mengatakan bahwa Polres Banjarnegara telah mengamankan TH (45) yang diduga menjadi tersangka dalam pembunuan berencana tersebut.
"Polres Banjarnegara mengungkap perkara tindak pembunuhan berencana yang dilakukan oleh TH alias Mbah Slamet, umur 45 tahun, asal Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara," ujar Kapolres Banjarnegara.
Polisi juga temui belasan korban yang sudah dikubur oleh tersangka di jalan setapak menuju ke wilayah hutan di Wanayasa.
Polisi temui total 11 korban yang dibunuh oleh dukun pengaganda uang tersebut.
Keberhasilan Polres Banjarnegara tangkap dukun pengganda uang dalam peristiwa pembunuhan berenca diawali dengan adanya laporan orang hilang berinisial PO pada Senin 27 Maret 2023.
PO merupakan warga asal Sukabumi yang dilaporkan menghilang usai bertemu Slamet di Banjarnegara pada 23 Maret 2023.
Sebelum menghilang PO sempat mengirimkan pesan melalui WhatsApp ke anak dan mengabarkan keberadaan dirinya yang sedang di rumah Slamet.
Baca Juga: Resep Mango Sago, Minuman Creamy dan Segar untuk Berbuka yang Bisa Jadi Ide Jualan
"Ini di rumahnya Pak Slamet. Buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek, misal ayah tidak ada kabar sampai Minggu, langsung saja ke lokasi bersama aparat," isi pesan PO ke anaknya.
Lalu pada Jumat 24 Maret 2023 ponsel PO sudah tidak bisa dihubungi dan keluarga PO pun langsung melaporkan ini ke Polres Banjarnegara pada Senin.
Polres Banjarnegara pun langsung mencari dan ditemukan bahwa korban telah dikubur di jalan sitapak menuju hutan wanayasa.
Slamet mengaku dirinya sebagai dukun pengganda uang. Korban PO menyetorkan uang Rp 70 juta ke slamet secara bertahap ke Slamet dengan tujuan untuk digandakan.
Baca Juga: Jadwal Acara MNCTV Hari Ini Selasa 4 April 2023, Akan Ada Tayangan Upin & Ipin dan Family 100
Slamet mengaku kepada PO bisa menggandakan uang tersebut sebesar Rp 5 Miliar. Namun, uang ganda yang dijanjikan tak kunjung diberi oleh Slamet.
Korban PO pun terus mengih janji Slamet. Namun karena korban terus menagih pelakupun kesal dan memberikan korban minuman berisi racun ikan.***
