Roti ini memiliki warna coklat tua dan wijen di bagian atas. Roti ganjel rel terbuat dari tepung tapioka, air, gula, kayu manis, dan santan.
Tekstur roti keras dan warnanya coklat membuat beberapa warga menyamakan makanan khas Semarang ini dengan bantalan kereta api yang keras. Itulah asal-usul nama roti ganjel rel yang berarti mengganjal rel kereta api.
8. Pisang Plenet
Pisang plenet adalah olahan pisang goreng yang dipenyet ketika dimasak. Dalam bahasa Jawa, plenet berarti dipenyet atau ditekan sampai pipih.
9. Sego Koyor
Sego koyor ini adalah gudeg versi Semarang. Berbeda dengan gudeg Yogyakarta yang rasanya manis dan gurih, sego koyor cenderung memiliki rasa gurih dan pedas. Makanan ini terdiri dari nasi, dan masakan daging sapi.
Koyor artinya bagian daging yang tidak tebal seperti kikil (kulit sapi), lutut sapi, dan bisa diambil di bagian tulang rawan. Makanan ini disajikan bersama tahu, telur, irisan ayam, dan tempe.
10. Nasi Ayam
Nasi Ayam khas Semarang ini bisa ditemukan di kawasan Simpang Lima Semarang. Nasi ayam terdiri dari suwiran ayam, opor telur, tahu, sambal goreng labu siam, krupuk krecek, serta tambahan kuah opor bening. Nasi ayam juga bisa ditambahkan sate ati, usus, dan ayam bacem.***