Curah Hujan di Jateng Tinggi, Ferry Wawan Cahyono Ingatkan untuk Waspada dan Lakukan Antisipasi Bencana Banjir

1 Desember 2022, 13:49 WIB
Curah Hujan di Jateng Tinggi, Ferry Wawan Cahyono Ingatkan untuk Waspada dan Lakukan Antisipasi Bencana Banjir /Dok. DPD Ormas MKGR Jateng

 

SINARJATENG.COM – Wakil Ketua DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono mengingatkan warga Jawa Tengah agar waspada dan melakukan antisipasi dengan ancaman banjir yang terjadi di lingkungannya masing-masing.

Saat ini, intensitas curah hujan di Jawa Tengah tinggi dan diperkirakan akan masih terjadi hingga beberapa bulan ke depan.

“Saat ini sudah masuk musim hujan. Tentu ini menjadi perhatian kita semua. Kita harus waspada akan datangnya banjir. Pada bulan November 2022 ini telah terjadi banjir dan beberapa daerah di Jawa Tengah. Kita harus bergerak, bergerakpun harus bersama, jangan sendiri-sendiri,” kata Ferry Wawan, pada Kamis 1 Desember 2022.

Baca Juga: Pasca Banjir LKC DD JATENG, Kampanyekan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia di Cilacap

Menurut Ferry Wawan mengantisipasi atau menangani persoalan banjir tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saj., namun semua komponen harus terlibat dan kompak.

Mulai dari masyarakat, pemerintah, BNPB/BPBD, dan bahkan juga TNI dan Polri.

"Harus bergerak bersama, kompak. Ketika sudah terjadi banjir, segera carikan solusinya tanpa menyalahkan salah satu unsur yang diduga menjadi penyebab terjadinya bencana," terang anggota Fraksi Partai Golkar ini.

Mengantisipasi akan datangnya banjir, menurut politisi dari Dapil X Jateng ini, tidak harus melakukan hal-hal yang berat.

Semua masyarakat bisa melakukan hal-hal kecil, mudah dan ringan tanpa biaya. Kuncinya harus mau bergerak dan kompak. Misalnya, yakni dengan rutin melakukan resik-resik selokan atau saluran di sekitar rumah masing-masing.

Kemudian juga tidak membuang sampah di saluran air. Buanglah sampah di tempat sampah.

“Soal budaya membuang sampah ini juga penting untuk diperhatikan oleh masyarakat. Jangan membuang sampah di saluran air. Mengapa demikian? Ketika seseorang membuang sampah di saluran air, nanti yang menerima dampaknya adalah orang-orang di bagian hilir (bawah). Saluran air atau sungainya akan tersumbat sampah yang itu bisa menyebabkan banjir,” papar Ferry Wawan politisi kelahiran Gubug Grobogan ini.

Baca Juga: Pemerintah Indonesia Apresiasi, Dompet Dhuafa Dirikan Hunian Bagi Penyintas Banjir di Pakistan

Disisi lain, Ferry Wawan mengatakan, semua kota/kabupaten di Jawa Tengah berpotensi untuk banjir. Pada bulan November 2022 ini juga sudah terjadi banjir di beberapa daerah di Jawa Tengah. Bulan Desember 2022 dan Januari 2023 diprediksi curah hujan di Jawa Tengah masih tinggi, karenanya semua elemen masyarakat harus waspada dan melakukan antisipasi.

Berdasarkan data yang dihimpun SigiJateng.id, telah terjadi banjir di sejumlah kota/kabupaten di Jawa tengah pada bulan November 2022 ini.

Banjir terjadi di Blora, Selasa, 29 November 2022). Pasar rakyat Jepon dan sejumlah desa di wilayah Bogorejo, Jiken, dilanda banjir bandang, karena hujan deras pada sejak Selasa siang hingga malam. Bupati Blora Arif Rochman mengatakan banjir tidak hanya terjadi Pasar Jepon saja, namun juga Bleboh, Gandu, Jiken, Bogorejo, dan Cepu. Dilaporkan ada dua jembatan yang putus.

Pada hari yang sama, Selasa 29 November 2022 banjir juga terjadi di beberapa desa di Kecamatan Kayen dan Tambakromo di Kabupaten Pati. Air mulai datang sekitar pukul 18.00 WIB.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, desa-desa yang terdampak banjir antara lain Desa Kayen, Desa Srikaton dan Desa Trimulyo (Kecamatan Kayen) serta Desa Angkatan Kidul, Desa Angkatan Lor, Desa Sinomwidodo dan Desa Kedalingan (Kecamatan Tambakromo).

Banjir terjadi karena hujan deras dengan kurun waktu yang cukup lama di lereng pegunungan Kendeng sehingga air sungai meluap ke pemukiman warga. Ketinggian air ada yang mencapai 60 cm.

Sebelumnya, bencana banjir melanda Kabupaten Sukoharjo, pada 18 November 2022. Banjir terjadi di 6 kecamatan, yaitu Kecamatan Weru, Kecamatan Bulu, Tawangsari, Nguter, Grogol, dan Baki.

Banjir ini disebabkan curah hujan tinggi, yang menyebabkan meluapnya air sungai Kecamatan Weru, Mojolaban, Grogol, Baki, Bulu, Tawang sari,Grajegan dan Nguter Kabupaten Sukoharjo. Dilaporkan, banjir ini menyebabkan 2.193 rumah terendam air.

Banjir juga terjadi Kabupaten Pekalongan pada Selasa 15 November 2022. Banjir terjadi Tirto Kabupaten Pekalongan. Salah satu dampak dari banjir ini, puluhan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Karangjompo, Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah harus menumpang di rumah warga untuk menimpa ilmu.

Baca Juga: Duka Ratusan Anak Pakistan, Dompet Dhuafa Berikan Psikososial Bagi Anak-Anak Penyintas Banjir

Penyebabnya, selain hujan, daerah ini memang selama ini dikenal sebagai daerah yang sering terkena rob.

Banjir melanda kabupaten Klaten, pada Senin 14 November 2022. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten mendata terjadi bencana banjir di 12 desa yang tersebar di tujuh kecamatan yang ada di daerah itu, yakni Kecamatan Bayat, Gantiwarno, Trucuk, Cawas, Kalikotes, Klaten Selatan dan Kecamatan Jatinom.

Banjir terjadi karena tanggul jebol setelah hujan deras yang melanda wilayah itu dari Senin (14/11/2022) sore hingga malam. Selain banjir, juga terjadi tanah longsor dan pohon tumbang.

Dikatakan Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto, Kecamatan Bayat menjadi yang paling terdampak karena ada 3 desa yang melaporkan adanya bencana alam banjir itu.

Banjir dan longsor melanda wilayah Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, pada Minggu 6 November 2022. Banjir dan tanah longsor terjadi setelah diguyur hujan lebat dalam beberapa hari terakhir. Data dari BPBD per 6 November, banjir terjadi di 16 desa di 5 kecamatan, kemudian longsor ada 12 desa di 4 kecamatan.

Baca Juga: DMC Dompet Dhuafa Siap Kirimkan Bantuan Sembako Bagi Penyintas Banjir Pakistan

Pada hari yang sama, Minggu, 6 November terjadi Banjir di Kota Semarang. Banjir terjadi daerah Ngaliyan dan Tugu. Akibat banjir tersebut, sedikitnya enam mobil terseret dan sejumlah rumah penduduk jebol diterjang arus air yang besar.

Kota Semarang, utamanya di bagian bawah juga rawan banjir. Selama ini memang sering terjadi banjir setelah hujan lebat.

Ferry Wawan mengajak semua elemen masyarakat Jawa Tengah untuk saling bahu-membahu, saling bergandengan tangan untuk mengamankan wilayah Jateng dari ancaman bencana alam, diantaranya banjir.

“Kita harus mengedepankan sila ketiga dari Pancasila, yakni Persatuan Indonesia. Dengan menggalang persatuan, kita bisa melakukan gerakan positif untuk mengamankan dan melindungi saudara-saudara kita dari ancaman bencana yang ditimbulkan akibat kesalahan manusia,” pungkasnya. (Adv) ***

Editor: Intan Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler