Baik untuk Kesehatan, Berikut Jenis Jamur yang Bermanfaat Bagi Tubuh

- 28 Januari 2021, 21:05 WIB
Ilustrasi jamur
Ilustrasi jamur /Pixabay

SINARJATENG.COM - Jamur memiliki berbagai jenis dan tidak semuanya bisa untuk dikonsumsi seseorang. Jamur ajaib atau magic mushroom dikenal bisa mendatangkan halusinasi, meski demikian jamur ini tetap memiliki manfaat untuk kesehatan.

Secara ilmiah jamur ajaib disebut sebagai psilocybin mushrooms merupakan polifiletik (organisme yang berkembang).

Jamur ajaib menjadi salah satu jamur yang masuk pada kelompok jamur informal mengandung psilocybin, suatu obat psikedelik alami, yang berubah menjadi psilocin (zat psikedelik).

 Baca Juga: Ramah Lingkungan dan Berkualitas, KISAKU Luncurkan sabun Batang Berbahan dari Ampas Kopi

Psikedelik sendiri dikenal sebagai halusinogen atau zat psikoaktif yang dapat menghasilkan perubahan dalam persepsi, suasana hati, dan proses kognitif, yang memengaruhi semua indera seperti mengubah cara berpikir, waktu, dan emosi seseorang. Beberapa psikedelik yang umum adalah Asam atau LSD (lysergic acid diethylamide), Dimethyltryptamine atau DMT, dan Ecstasy atau MDMA.

Psikedelik tidak diperuntukkan bagi semua orang dan bukan untuk penggunaan sehari-hari. Terlepas dari jumlah risiko seperti kecanduan dan penyalahgunaan obat yang terkait dengan halusinogen, penelitian dan penyelidikan terbaru sedang dilakukan untuk mengetahui tentang penggunaan zat psikedelik dalam mengobati penyakit seperti kecanduan, depresi, kecemasan, dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).

Psilocybin, bahan aktif yang ditemukan dalam jamur ajaib, adalah psikedelik yang kuat dan 100 kali lebih kuat daripada LSD. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa psilocybin memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan yang dinilai cukup efektif.

 Baca Juga: Lowongan Kerja Januari 2021: Kominfo Buka Posisi untuk Lulusan S1

Studi tentang manfaat jamur ajaib bagi kesehatan terutama berfokus pada penggunaan jamur psilocybin untuk mengobati berbagai macam gangguan kejiwaan dan perilaku seperti depresi, gangguan obsesif-kompulsif, kecemasan, gangguan stres pasca trauma, berhenti nikotin, alkoholisme, obat lain kecanduan, sakit kepala cluster.

Halaman:

Editor: Anto Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x